Saturday, October 25, 2008

Sesungguhnya Untuk Apakah Aku Ada di Dunia Ini

Ini adalah topik bagian pertama dari buku Rick Warren, The Purpose Driven Life (TPDL). Hanya ada 2 kutipan ayat pada bagian ini.

Amsal 11:28 Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda.

dan

Yeremia 17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, ...
8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Kita coba masuk ke bab 1 yang berjudul 'Semuanya Diawali dengan Allah'. Pembahasannya tajam sekali, simak saja apa kata Rick Warren.


Kolose 1:16 Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

Mari kita mengarisbawahi bagian dari kalimat ini "segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia". Menurut Rick Warren tujuan hidup kita jauh lebih penting dari prestasi pribadi kita, ketenangan pikiran kita atau kebahagian kita. Tujuan hidup kita jauh lebih besar dari keluarga kita, karir kita atau mimpi maupun ambisi kita. Jika kita ingin tahu mengapa kita ditempatkan di planet ini, maka kita harus memulainya dengan Allah. Kita dilahirkan oleh tujuan-Nya dan untuk tujuan-Nya.

Pencarian tujuan hidup telah membingungkan banyak orang selama ribuan tahun. Ini karena pada umumnya mereka memulai titik awal yang keliru, yaitu diri kita sendiri. Pertanyaan yang diajukan selalu berpusat pada diri sendiri, seperti ingin menjadi apa aku kelak? Apa yang sebaiknya aku lakukan kelak? Apa mimpi2ku untuk masa depanku? Memusatkan perhatian pada diri sendiri tidak akan pernah menemukan tujuan hidup kita di dunia ini, demikian Rick Warren.

Banyak orang malah memakai Allah untuk aktualisasi diri mereka dan untuk kepentingan mereka. Ini pemutarbalikan firman dan sudah pasti gagal. Kita dijadikan untuk Allah, bukan sebaliknya, dan hidup berarti membiarkan Allah memakai kita untuk tujuan-Nya, bukan kita menggunakan Allah bagi tujuan kita sendiri.

Lalu, bagaimana cara menemukan tujuan Allah menciptakan kita semua? Hanya ada 2 jawaban, yang pertama yaitu spekulasi. Ini adalah pilihan sebagian besar orang, mereka menebak dan menduga serta berteori mengenai apa tujuan hidup mereka diciptakan di dunia ini. Tidak ada yang tahu dengan pasti apa tujuan hidup mereka. Filsuf yang paling bijaksanapun hanya bisa menebak. Yang kedua, kalau kita ingin tahu apa tujuan suatu barang dibuat, maka kita harus menanyakan kepada pembuatnya. Nah untuk mengetahui apa tujuan hidup kita, maka tanyakanlah pada Allah.

Allah bukan sekedar titik awal kehidupan kita, tapi Dialah sumber kehidupan. Untuk menemukan tujuan hidup kita, maka kita harus memperhatikan firman Allah, bukan hikmat manusia. Kita harus membangun kehidupan di atas kebenaran-kebenaran kekal. Kehidupan kita bukan didasarkan atas dasar psikologi umum, motivasi sukses, atau kisah-kisah yang memberi inspirasi. Alkitab berkata, "Di dalam Kristuslah kita menemukan siapa diri kita dan untuk apa kita hidup"

Read more...

The Purpose Driven Life

Ini adalah buku laris yang ditulis oleh Rick Warren, yang sempat menjadi pembicaraan banyak kalangan sekitar 2 tahun yang lalu. Waktu itu saya juga sempat membeli buku terjemahannya terbitan Gandum Mas berjudul "Kehidupan Yang Digerakkan oleh Tuhan". Hanya belum sempat membaca buku tersebut hingga tuntas... Hari ini kondisi pikiranku begitu butek sehingga tidak bisa mengerjakan pekerjaan2 yang memerlukan otak. Sehingga praktis sepanjang hari hanya baca koran dan nongkrong di televisi. Padahal pada saat yang sama sebenarnya ada banyak pekerjaan2 -- dengan deadline sangat ketat -- yang mengharuskan saya nongkrong di depan laptop untuk menjelesaikannya. Ah begitu tidak bersemangat hari ini.

Setelah selesai makan sebungkus Indomie siang tadi, saya mencoba ke rak buku mencari satu buku tentang motivasi yang belum selesai saya baca juga. Tidak menemukan buku tersebut, malah buku lain yang saya temukan "The Purpose Driven Life". Saat membaca buku ini saya merasakan seperti energi saya seperti langsung on, padahal baru membaca Kata Pengantar, Bab 1 dan Bab 2 saja. Lalu karena saya tidak mau kehilangan sedikitpun pokok pikiran yang disampaikan Rick Warren, maka saya mencoba menuliskannya di sini. Sehingga suatu saat jika saya membacanya lagi, maka akan lebih mudah dimengerti...

Siapa tahu ringkasan ini juga bermanfaat untuk pembaca yang nyasar ke sini...
Read more...

Sunday, October 12, 2008

Mengatasi Kemacetan Lalulintas Jakarta (bag 1)

Bagi kita yang bekerja dan berusaha di Jakarta, tentu sudah sering mengalami kemacetan. Bahkan mungkin setiap hari kita mengalaminya tidak terkecuali itu motor maupun angkutan umum, baik minibus sejenis Metro Mini, Kopaja atau bis-bis berukuran lebih besar, semua mengalaminya. Ironisnya busway yang dioperasikan Trans Jakarta yang memiliki jalur khususpun seringkali tidak lepas dari kemacetan Jakarta.

Saya setiap hari berangkat ke Jakarta pagi-pagi dan pulang petang, bisa merasakan bahwa kemacetan cenderung bertambah dari tahun ke tahun. Data yang pernah saya baca memang memperkuat kondisi tersebut. Setidaknya berdasarkan data yang direlease otoritas yang paling berwenang mengatur pendaftaran kendaraan bermotor di Jakarta baru-baru ini menyatakan pendaftaran kendaraan bermotor rata-rata mencapai 1000 unit perhari. Terdiri dari 300 unit mobil dan 700 unit motor.

Dari data tersebut ada beberapa pihak memperkirakan bahwa Jakarta akan penuh sesak dengan kendaraan bermotor pada tahun 2012-2014. Artinya begitu keluar dari garasi rumah, kita sudah menemukan kemacetan. Hal ini sudah terjadi pada beberapa ruas jalan di Jakarta saat ini. Sebut saja di beberapa ruas jalan di perumahan Bintaro, untuk keluar dari garasi rumah saja sudah memerlukan bantuan orang lain untuk memutus antrian kendaraan di depan rumah kita. Mengerikan bukan kondisi seperti ini?

Lalu apa yang bisa kita perbuat untuk mengatasinya. Apa dibiarkan saja menunggu datangnya malapetaka tersebut? Atau kita biarkan saja Pemprov DKI Jakarta saja yang mengurusnya? Fakta menunjukkan bahwa selama bertahun-tahun tidak ada solusi signifikan yang ditawarkan oleh pemerintah yang bisa mengurai simpul lalu lintas di Jakarta.

Kita saatnya kita sebagai warga negara ikut berpikir memberikan usulan dan gagasan guna mengatasi lalu lintar di Jakarta. Siapa tahu ada ide-ide tersebut yang bisa diimplementasikan. Para pembaca yang memiliki ide-ide apa saja, tuliskan saja pada komentar yang tersedia. Siapa tahu dengan ide tersebut membuat Anda menjadi gubernur atau paling tidak nama Anda akan diingat sepanjang masa… Selamat berpikir….

Berikut ini ada informasi tambahan untuk memperkuat artikel ini :
http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2004/12/18/brk,20041218-10,id.html
http://jagrag.wordpress.com/2007/10/05/pada-2014-jakarta-macet-total/
http://www.technologyindonesia.com/region.php?page_mode=detail&id=42
http://www.indonesiaontime.com/humaniora/wanita-dan-keluarga/59-wanita-dan-keluarga/4922-jakarta-akan-macet-total-tiga-tahun-mendatang.html

Gambar dari wordpress
Read more...

Friday, October 10, 2008

Cerita Di balik Lagu Semua Baik

Sudah beberapa saya menerima email seperti ini dari teman2, tapi karena artikelnya cukup panjang, maka saya belum sempat membacanya. Baru pada malam hari ini saya menemukan artikel ini yang dikirim oleh sahabat Bpk. Hilmy Manamulya.


Saya posting di sini, lantaran saya menilai artikel ini memang pantas untuk dibaca oleh siapa saja yang ingin belajar mengucap syukur dalam kehidupan kita di dunia ini. Penulis artikel asli -- yang adalah seorang song writer lagu rohani -- tidak saya cantumkan, karena memang saya tidak tahu siapa dia. Suatu saat, jika berhasil menemukan penulis artikel bagus ini. Akan langsung saya update artikel ini.

Selamat menikmati.
--------------------

Cerita Di balik Lagu Semua Baik

Dari semula, t'lah Kau tetapkan..
hidupku dalam tangan-Mu, dalam rencana-Mu Tuhan..
Rencana indah t'lah Kau siapkan..
bagi masa depanku yang penuh harapan..."

S'mua baik.....s'mua baik...
apa yang t'lah Kau perbuat di dalam hidupku..
S'mua baik....sungguh teramat baik..
Kau jadikan hidupku berarti"

Sebagai seorang songwriter lagu Kristiani, saya memberi nilai sangat tinggi untuk lagu ini. Bagi saya pribadi, lagu "Semua Baik" ini levelnya sama dengan lagu "Amazing Grace" (John Newton), "Still" (Reuben Morgan/Hillsong), lagu yang so simple tapi membawa kepada dimensi hubungan yang sangat teramat dekat dengan Tuhan. Bagi saya lagu "Semua Baik" adalah lagu yang tak akan lekang oleh waktu. Dengan kata lain lagu yang tidak mengenal season. Generasi demi generasi akan mengucap syukur kepada Tuhan melalui lagu ini. Sing that God is good all the time. Apakah dalam hidup ini jarum jam sedang berada di angka 12 (di atas), atau sedang berada di angka 6 (di bawah), GOD IS GOOD. Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan dalam hidup kita.

Kuasa pengucapan syukur melalui lagu ini sangat luar biasa. Adalah mudah mengatakan 'semua baik' saat semua keadaan kita baik, tapi bagaimana saat mengalami yang tidak baik? Pasti tidak mudah mengatakannya. Tapi justru di saat itulah kekuatan yang dari Allah tercurah, memberi kita kemampuan untuk menjalani hidup ini, dan kelak, waktulah yang akan membuktikan bahwa 'benar...benar...Ia merancangkan damai sejahtera atas kita'.

Teman sepelayanan saya mengalaminya.

Bermula dari kesuksesan yang luar biasa dalam bisnis fashion retailnya. Toko-toko fashion lain di sekitarnya saat itu sangat iri melihat kesuksesan teman saya, sehingga banyak yang datang ke tokonya, pura-pura menjadi pembeli, hanya untuk melihat 'apa sih rahasianya, kok lebih rame dari yang lain ?'. Tapi kemudian, segala sesuatu tidak berjalan seperti yang direncanakan. Dagangannya mulai seret pembeli, begitu drastis terjadinya, sehingga teman saya ini benar-benar tidak siap menghadapinya. Singkat cerita tokonya pun harus ditutup, dan menyisakan begitu banyak hutang, dan stock yang menumpuk dan tidak tahu harus dijual kemana. Segala upaya dicoba, memberi discount, sale besar-besaran, dan berusaha menjual
ke daerah-daerah lain, tapi tetap saja gagal. Dalam kegalauan hati, teman saya mencari Tuhan, tersungkur dalam doa-doanya. Mengapa Tuhan? Mengapa Tuhan? Teman saya bersaksi, tiba-tiba dalam kedukaannya ia digerakkan untuk menyanyikan "s'mua baik, smua baik apa yang t'lah Kau perbuat di dalam hidupku...". Airmata mengalir deras dan ia berserah kepada Tuhan, bahkan mengucap syukur atas segala yang tidak enak yang dialaminya.

Tahun demi tahun yang berat berlalu, dan sekarang sebagai sahabatnya saya mau bersaksi kepada teman-teman. Tuhan tidak pernah meninggalkannya, dan Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan kepadanya. Sekarang teman saya beralih profesi menjadi seorang desainer interior yang lagi sibuk menerima job order. Teman saya ini sampai kewalahan mengerjakan dan menerima berkat dari Tuhan.

Semua baik, semua baik.

Siapa di balik penciptaan lagu ini?

Siapa orang yang luar biasa yang menciptakan lagu ini? Lagu "Semua Baik" diciptakan oleh Budi Haryanto dan Tommy 'One Way' Widodo. Nama yang terakhir mungkin teman-teman familiar yah, karena Tommy adalah personel dari group band Kristen terkenal 'One Way'. Tapi siapakah Budi Haryanto? Budi sudah pulang ke Rumah Bapa, sehingga saya menggalinya dari co-partnernya, Tommy, dan juga dari istri Alm. Budi, yaitu Yani. Tulisan ini tidak menyertakan foto Tommy, karena Tommy lebih menonjolkan sisi Budi dalam penciptaan lagu ini. (Yang penasaran bisa lihat wajah Tommy di album One Way).

Tommy menuturkan :

"Kisah di balik terciptanya lagu ini terjadi sekitar 18 tahun yang lalu. Bermula dari persahabatan saya dan Budi. Waktu itu kita sama-sama belajar musik di gereja dan mulai belajar melayani. Budi adalah anak pertama dari 5 bersaudara dari sebuah keluarga yang sangat sederhana. Hobinya main gitar dan bikin lagu. Dia seorang yang rajin dan setia melayani di mana saja, mulai dari komsel, persekutuan doa, sekolah minggu sampai acara-acara kebaktian, dia selalu pergi melayani ditemani sepedanya.

Suatu hari Budi datang ke rumah membawa bagian chorus (refrain) lagu "Semua Baik" dan minta saya untuk membuat bagian verse(bait)nya. Akhirnya terciptalah lagu "Semua Baik" secara lengkap dalam waktu singkat karena inspirasi dari-Nya. Singkat cerita saya dan Budi berpisah karena saya harus sekolah ke luar kota. Beberapa waktu kemudian saya mendengar Budi sakit komplikasi dan kemudian meninggal dunia.

Budi meninggalkan istri dan seorang anak yang tuna rungu. Dia tidak meninggalkan warisan apa-apa (kekayaan) buat mereka. Lagu "Semua Baik" direkam untuk yang pertama kali beberapa tahun kemudian, dalam album anak-anak bernama Revi, dan mulai dinyanyikan di banyak gereja.

Sejak kematian Budi, lagu itu mengajar saya untuk selalu melihat kebaikan Tuhan. Budi dengan hidupnya yang sederhana dan penuh pergumulan, bahkan meskipun anaknya tuna rungu, dia bisa berkata lewat lagu ini bahwa semua yang Tuhan perbuat dalam hidupnya sangat baik. Saya berdoa melalui lagu ini kita semua bisa selalu melihat kebaikan Tuhan apapun yang terjadi dalam hidup kita. Amin. (Tommy)


From the deepest heart of Budi's wife :

Saya Yani, istri dari Alm.Budi Haryanto serta ibu dari Michael Ronaldo Setiabudi yang sekarang ini bersekolah di SLB-B Cimahi Bandung. Di dalam setiap langkah-langkah hidup kami, Tuhan Yesus selalu hadir memimpin jalan hidup kami ini. Dengan kasih-Nya Tuhan membimbing kami dalam kebenaran untuk masuk dalam rencana serta kehendak Tuhan, kami menyadari betapa kebaikan Tuhan Yesus itu tidak bisa dikatakan juga dihitung karena terlalu banyaknya tapi bisa dirasakan. Segala yang Tuhan sudah buat adalah baik adanya, karena itu kami bersyukur atas karya Tuhan Yesus yang membuat segala sesuatunya indah pada waktunya, serta baik adanya. Segala yang kami alami Tuhan Yesus itu sangat-sangat baik untuk menjadikan kami semakin dekat dengan Bapa.

Saya dan anak saya mengucapkan syukur, berterima kasih buat segala kebaikan serta pemeliharaan Tuhan Yesus atas hidup kami hingga saat ini. Waktu ini juga kami berterima kasih buat teman-teman yang sudah menolong baik dalam doa maupun sekolah anak kami, juga tak lupa kepada papi Daniel Alexander, Tommy Widodo yang sangat baik bagi kami serta Kel. Bp. Adi Mulyanto di mana sekarang ini kami tinggal bersama-sama. Tuhan Yesus memberkati. (Yani)

Menurut Yani, Budi pulang ke rumah Bapa tanggal 12 April 2000, karena penyakit jantung. Sebelumnya, pada saat penyakit Budi semakin parah, Budi dan Yani harus berpisah karena keadaan. Budi menjalani terapi di Temanggung, dan Yani bekerja di Solo untuk membiayai keluarganya. Dua minggu sebelum meninggal, dalam pertemuan terakhir mereka, Budi yang sudah sangat kurus, hanya kulit yang membalut tulang, berpesan kepada Yani untuk tetap melayani Tuhan dengan setia. Satu kalimat Budi yang sangat diingat dan dipegang Yani adalah "kalaupun saya dipanggil Tuhan, Tuhan akan pelihara hidup kamu dan Michael".

Michael masih berumur 4 tahun ketika papanya dipanggil Tuhan, dan 6 tahun kemudian, di tahun 2006, lagu "Semua Baik" sangat booming, dan memberkati banyak umat Tuhan dari berbagai denominasi. Yani juga merasakan berkat secara finansial dalam bentuk royalti, karena lagu ini banyak sekali direkam dalam berbagai album rohani.

Seperti kata Tommy, Budi pergi tidak meninggalkan warisan kekayaan. Tapi masih ada satu warisan, yaitu sebuah lagu yang kelak menjadi berkat tidak hanya bagi Yani & Michael, tapi bagi banyak orang percaya, bahkan orang-orang yang tidak pernah dilihat oleh Budi.

Seperti apa yang Budi janjikan pada Yani pada saat-saat terakhirnya, Tuhan menggenapi, bahwa Ia memelihara hidup Yani dan Michael. Sampai saat ini Yani tetap percaya bahwa Tuhan itu baik, tetap mengatakan semua baik di dalam Tuhan, dan semua indah pada waktunya.

Budi tidak sempat mendengarkan lagu ini direkam saat ia masih ada di muka bumi ini, tapi lagu ini bergerak cepat melangkah memberkati umat Tuhan, bahkan lebih dari yang Budi perkirakan. Lagu ini tidak hanya dapat dinyanyikan dalam bahasa Indonesia, juga telah ditranslate ke bahasa Jepang, dan Inggris.


Read more...

Saturday, October 4, 2008

Berita Sukacita



Minggu lalu, saat membaca Kompas saya kaget dengan iklan ini karena judulnya adalah Berita Sukacita. Suatu iklan yang mengumumkan kepada khalayak ramai bahwa pahlawan sepak bola nasional kita, Ronny Pattinasarany telah tiada. Iklan tersebut sekaligus mengucapkan terima kasih teman2 almarhum yang telah mengantarkannya ke pemakaman.


Saya kaget karena hal ini tidak umum, iklan seperti ini biasanya akan menggunakan judul Berita Dukacita bukan Berita Sukacita. Terlihat lebih menyolok lagi, karena iklan tersebut dipasang berdampingan dengan iklan-iklan dari keluarga lain dengan judul standard Berita Dukacita atau RIP.

Dari iklan ini, saya yakin bahwa keluarga Ronny punya pengharapan yang pasti mengenai kematian orang yang mereka kasihi, Ronny Pattinasarany. Mereka percaya bahwa kematian bukanlah suatu kekalahan sehingga perlu berdukacita dan perlu bersedih yang berlebihan. Sebaliknya mereka begitu yakin bahwa kematian adalah suatu kemenangan untuk memulai kehidupan baru di sorga. Itulah alasannya mereka bersukacita. Selamat jalan bang Ronny...


Lukas 10:20 ... tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga

Read more...