Kebiasaan seperti ini tanpa disadari sebenarnya merupakan tindakan bodoh yg menghamburkan uang negara secara tidak langsung. Coba lihat berapa orang penyapu jalan yang harus membersihkan kertas2 kecil tersebut setiap hari. Mari kita menghitung ada berapa banyak gerbang tol dalam kota dan luar kota di sekitar Jakarta. Sementara di pihak lain, ada jutaan pengguna jalan tol yang setiap hari masuk keluar jalan tsb. Coba hitung berapa banyak karcis tol yang beterbangan di setiap gerbang tol, berapa banyak tenaga penyapu jalan yang bekerja di setiap gerbang tol. Ada berapa banyak uang yang harus dikeluarkan negara untuk tindakan kecil para pengguna jalan tol yang jorok ini?
Andaikata tenaga penyapu jalan tsb dialokasikan ke bagian kota lain di Jakarta yg betul-betul perlu disapu, maka kota Jakarta akan lebih bersih tentunya dibandingkan dengan kondisi Jakarta hari ini. Atau uang tsb. dialihkan untuk hal produktif lainnya, tentunya akan lebih bermanfaat.
Tulisan ini dikonsep tanggal 17 Mei 2005, hingga dipublikasikan kebiasaan tersebut di atas masih belum berubah. Mari kita memperbaiki dunia dengan mengubah perilaku kita di jalan tol. Khususnya jangan membuang potongan karcis di jalan tol. Paling tidak potongan karcis tersebut bisa digunakan untuk membersihkan kuku.
1 comment:
test
Post a Comment